BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Permintaan uang memegang peranan
penting dalam perilaku kebijakan moneter di setiap perekonomian. Banyak
literatur yang telah memuat aspek teoritis maupun empiris tentang permintaan uang
di negara-negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan moneter telah banyak mencapai
tujuan-tujuan ekonomi. Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini
berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus
globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batasan geografis dari
kegiatan ekonomi secara nasional, regional, dan semakin terintegrasi menjadi
satu proses yang melibatkan banyak negara. Karakteristik perekonomian yang
dianut suatu negara akan mempengaruhi prinsip perekonomian dan perdagangan
negara tersebut.
Permintaan adalah sejumlah
barang yang dibeli atau diminta pada suatuharga dan waktu
tertentu. Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang
bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai
penawaran.Ketika terjadi
transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakatterjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin
hasil dari tawar-menawaryang alot.
1.2 Masalah
·
Apakah pengaruh atau akibat yang ditimbulkan dari permintaan?
·
Apakah dampak-dampak negatif dan positif dari permintaan?
·
Apakah pengaruh dalam
permintaan ?
1.3 Tujuan
- Ingin mengetahui dampak yang timbul dalam permintaan
- Ingin mengetahui cara yang lebih baik dalam permintaan
- Ingin mengetahui jual beli dalam permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin
dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan :
·
Harga barang
itu sendiri.
·
Harga barang
lain yang berkaitan.
·
Tingkat
pendapatan.
·
Ekspektasi/perkiraan.
.
2.1.1 teori permintaan
Teori
permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan
harga. Faktor-faktor terpenting dalam penentuan permintaan antara lain :
- Harga barang itu sendiri.
- Harga barang lain yang berkaitan
erat dengan barang tersebut.
- Pendapatan rumah tangga dan
pendapatan rata-rata masyarakat.
- Cita rasa masyarakat.
- Ramalan mengenai keadaan masa
yang akan datang.
Dalam
analisis ekonomi dianggap bahwa “permintaan suatu barang terutama dipengaruhi
oleh tingkat harganya”. Oleh sebab itu dalam teori permintaan yang terutama
dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga
barang tersebut. Analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor” lain tidak
mengalami perubahan” atau ceteris paribus. Dengan demikian, bila harga suatu
barang meningkat, maka kuantitas (jumlah) barang yang diminta akan berkurang
atau menurun, dengan asumsi ceteris paribus berlaku. Apabila dinyatakan dalam
tabel, “permintaan” dapat dimisalkan sebagai berikut
Apabila dinyatakan dalam bentuk grafis, tabel di atas dalam diagram sbb :
Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis dapat ditulis :
Qd = f(H, Hs, Hk, Y, t)
dimana :
- Qd=
Jumlah barang yang diminta
- H=
Harga barang yang bersangkutan
- Hs=
Harga barang substitusi
- Hk=
Harga barang komplementer
- Y=
Pendapatan konsumen
- t=
Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk
mengukurnya secara kuantitatif.
Rumusan tersebut dapat dibaca sbb :
Jumlah barang tertentu yang diminta
tergantung atas tingkat harga barang tersebut, harga barang lain yang bersifat
substitusi, tingkat harga barang lain yang bersifat komplementer, pendapatan
konsumen dan selera. Keunggulan pendekatan matematis dibanding dengan grafis
yaitu tidak diharuskan pernyataan ceteris paribus.
2.1.2 pengertian hukum permintaan
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah
barang yang diminta meningkat.
Dengan
demikian hukum permintaan berbunyi: “Bila harga naik, jumlah barang yang
diminta akan turun. Bila harga turun, jumlah barang yang diminta akan naik”.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum
permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak
berubah.
2.1.3 rumus hukum permintaan
2.2 kurva permintaan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh pergeseran
kurva permintaan.
Dalam ekonomi, kurva permintaan merupakan grafik yang menggambarkan
hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli
konsumen. Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif dan seringkali digabung dengan kurva
penawaran untuk memperkirakan titik ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan
permintaan sama).[1]
Faktor-faktor yang dapat
menggeser kurva permintaan - Faktor harga Perubahan sepanjang kurva permintaan
berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin
menurun. - Faktor bukan harga Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan
sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi
makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor
bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai
faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan
menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
2.3 Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan
anggapan cateris paribus, masih ingatkan, apa artinya? Jika faktor-faktor lain
berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1.
|
Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan
perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri. b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah
permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah permintaan turun
menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan
meningkat menjadi 70 unit.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum Permintaan menyebutkan bahwa
“semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap
barang tersebut, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang maka semakin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Hukum permintaan berlaku dengancatatan
ceteris paribus. Permintaan dipengaruhi oleh faktor harga dan faktor non harga.
Faktor non harga seperti harga barang lain, pendapatan, distribusi pendapatan,
cita rasa, iklim, dan lain sebagainya
No comments:
Post a Comment